PMO2-TI16S-P8-Pengenalan FIREBASE-DWI JOKO PURNOMO

PEMROGRAMAN MOBILE  II

Kelompok 5

Tri Wahyono(16.11.0284)

Sarif Hidayatuloh(16.11.0286)

Dhimas Galih Prasetyo(16.11.0308)

Miftahul Choir Sudiyanto(16.11.0314)

Achmad Yazid Karomi(16.11.0333)

Casro(16.11.0334)

Dian Prasetya(16.11.0354)

Dwi Joko Purnomo(17.11.0188)

Mohammad Shofyan Fauri(17.11.0197)

Riza Ahmad Fauzan(18.11.0092)

Siska Setianingsih(18.11.0183)

KELAS TI 16 S


 

PERTEMUAN 8

Materi Yang Akan Dibahas :

Pengenalan Firebase

  • Pemahaman tentang firebase
  • Cara mendaftarkan akun ke google firebase
  • Mendaftarkan SHA1 proyek ke google firebase
  • Penggunaan fitur database firebase
  • Penggunaan fitur notification firebase
  • Proyek menggunakan fitur notikication dan realtime database

 

A. FireBase

Firebase adalah BaaS (Backend as a Service) yang saat ini dimiliki oleh Google. Firebase adalah suatu layanan dari Google yang digunakan untuk mempermudah para pengembang aplikasi dalam mengembangkan aplikasi. Dengan adanya Firebase, pengembang aplikasi bisa fokus mengembangkan aplikasi tanpa harus memberikan usaha yang besar. Dua fitur yang menarik dari Firebase yaitu Firebase Remote Config dan Firebase Realtime Database.

Remote Config adalah fitur yang memungkinkan developer mengganti / mengubah beberapa konfigurasi aplikasi Android / iOS tanpa harus memberikan update aplikasi via Play Store / App Store. Salah satu konfigurasi yang bisa dimanipulasi adalah seperti warna / tema aplikasi.

Sedangkan Firebase Real Time Database adalah fitur yang memberikan sebuah NoSQL database yang bisa diakses secara Real Time oleh pengguna aplikasi. Dan hebatnya adalah aplikasi bisa menyimpan data secara lokal ketika tidak ada akses internet, kemudian melakukan sync data segera setelah mendapatkan akses internet.

Selain itu terdapat fitur pendukung untuk aplikasi yang membutuhkan pemberitahuan yaitu Firebase Notification.

 

B. SEJARAH FireBase

Firebase berevolusi dari Envolve, startup sebelumnya yang didirikan oleh James Tamplin dan Andrew Lee pada tahun 2011. Envolve menyediakan pengembang Antarmuka pemrograman aplikasi yang memungkinkan integrasi fungsi obrolan daring ke situs web mereka. Setelah merilis layanan obrolan, Tamplin dan Lee menemukan bahwa Envolve digunakan untuk mengirimkan data aplikasi yang bukan pesan obrolan. Pengembang menggunakan Envolve untuk menyinkronkan data aplikasi seperti status permainan secara Real Time di seluruh penggunanya.

Tamplin dan Lee memutuskan untuk memisahkan sistem obrolan dan arsitektur waktu nyata yang menjalankannya. Tamplin dan Lee mendirikan Firebase sebagai perusahaan terpisah pada bulan April 2012. Firebase Inc. mengumpulkan dana awal pada bulan Mei 2012. Perusahaan ini kemudian meningkatkan pendanaan Seri A pada bulan Juni 2013. Pada bulan Oktober 2014, Firebase diakuisisi oleh Google. Pada bulan Oktober 2015, Google mengakuisisi Divshot untuk menggabungkannya dengan Tim Firebase. Sejak akuisisi, Firebase telah berkembang di Google dan memperluas layanan untuk menjadi platform terpadu bagi pengembang aplikasi. Firebase sekarang terintegrasi dengan berbagai layanan Google lainnya, untuk menawarkan produk dan skala yang lebih luas bagi pengembang aplikasi. Pada bulan Januari 2017, Google mengakuisisi Fabric dan Crashlytics dari Twitter untuk bergabung dengan layanan tersebut ke Tim Firebase.  Firebase meluncurkan Cloud Firestore , sebuah database dokumen, pada bulan Oktober 2017.

C. KELEBIHAN FireBase

  • Tersedia versi Free, sehingga para developer dapat mencoba layanan Firebase tanpa batasan waktu.
  • Cepat dan responsif
  • Tanpa SQL, Firebase menggunakan JSON
  • SDK tersedia untuk Android, iOS, JavaScript, Java, Objective-C, swift dan Node.js
  • User friendly
  • Event-oriented
  • Build-in graphic editor
  • Powerful API untuk menyimpan dan sinkronasi
  • API relatif mudah dimengerti
  • Realtime backend
  • Memudahkan bagi front-end developer yang kurang mengerti back-end
  • Dokumentasi & Costumer Support

 

D. KEKURANGAN FireBase

  • Jumlah koneksi node tak ditampilkan (yang mana pada versi Free dibatasi 100)
  • Format penyimpanan tidak menggunakan SQL, melainkan JSON yang mana akan menyulitkan ketika melakukan migrasi
  • Karena Firebase tidak memberatkan developer pada server-side, maka konsekuensinya perlu kerja keras menggunakan API dalam kode kita di front-end/client-side
  • Ketika aplikasi kita menggunakan database terpusat yang dapat di update (write) oleh banyak pengguna, maka akan menjadi overkill
  • Tak ada fungsi referenceataupun join
  • Versi Free hanya memberikan 100 koneksi dan 1 GB storage, yang mana kita perlu melakukan upgrade jika pengguna kita bertambah
  • Kita tak tahu dimana lokasi host data kita
  • You don’t own your data. Karena data kita berada dalam host bukan milik kita, akan menjadi mustahil untuk merecovery akun user

 

D. FITUR – FITUR FireBase

a. Firebase Cloud Messaging dan Notifications.

Firebase Cloud Messaging (FCM) dulu dikenal sebagai Google Cloud Messaging (GCM), dimana Firebase Cloud Messaging (FCM) dapat mengirim dan menerima pesan lintas platform seperti Android, iOS, dan aplikasi web, yang pada tahun 2016 dapat digunakan tanpa biaya. Firebase Cloud Messaging (FCM), adalah layanan yang diberikan Firebase untuk menggantikan Google Cloud Messaging. Pihak Google menyarankan untuk aplikasi yang masih menggunakan Google Cloud Messaging untuk segera migrasi ke Firebase Cloud Messaging. Fitur-fitur yang diberikan oleh Firebase Cloud Messaging sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan Google Cloud Messaging. Dengan Firebase Cloud Messaging kita bisa memberikan pemberitahuan dan membuat komunikasi dua arah antara perangkat. Teknologi yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu:

  • XMPP (Extensible Messaging and Presence Protocol)
  • HTTP (Hypertext Transfer Protocol).

Untuk XMPP harus membangun server XMPP terlebih dahulu, sedangkan untuk HTTP bisa menggunakan console yang disediakan oleh Firebase.

b. Firebase Analytics

Sebenarnya Analytics dari Firebase tidak jauh berbeda dengan Analytics yang digunakan oleh Google Analytics. Hanya saja Firebase menyediakan dashboard yang dirasa lebih sederhana dibandingkan dashboard yang digunakan oleh Google Analytics.

Firebase menawarkan fitur Analytics untuk keperluan koleksi data dan reporting untuk aplikasi Android / iOS. Koleksi data yang bisa digunakan pun bervariasi. Beberapa contohnya adalah kita bisa membuat report untuk pengguna aplikasi di negara Indonesia saja, atau negara Jepang saja, dll.

Selain itu kita bisa melihat fungsi / bagian mana dari aplikasi kita yang paling sering digunakan oleh user. Salah satu hal yang paling menarik dari Analytics ini adalah kita bisa membuat segmentasi user berdasarkan ‘user attribute’. User attribute ini adalah parameter yang bisa kita gunakan sebagai filter untuk reporting dan notifikasi. Contoh sederhananya diibaratkan untuk aplikasi online shop. Dengan ‘user attribute’, kita bisa mencari tahu berapa jumlah user yang membeli handphone dengan merk ‘A’, atau berapa jumlah user yang membeli sepeda. Atau kita bahkan bisa mencari tahu pada jam berapa paling banyak terjadi transaksi yang dilakukan user.Nah dengan data-data ini kita juga bisa memberikan notifikasi kepada segmentasi user yang kita inginkan, contohnya kita hanya ingin mengirimkan notifikasi untuk user yang telah membeli handphone dengan merk ‘A’. Selain itu masih ada banyak fitur-fitur dari Analytics yang ditawarkan oleh Firebase.

c. Firebase Authentication

Firebase authentication adalah layanan yang diberikan oleh Firebase untuk fungsi user membership. Fitur-fitur yang diberikan adalah register / login dengan beberapa metode :

  • Alamat email dan password.
  • Akun Google
  • Akun Facebook.
  • Akun Twitter.
  • Akun GitHub.
  • Akun Anonymous.

Fitur yang menarik adalah fitur login dengan akun anonymous. Contohnya adalah user bisa melakukan login secara sementara ketika melihat-lihat barang di aplikasi online shop kita. Nah ketika user ingin melakukan pembelian, maka user tersebut diharuskan untuk login dengan salah satu metode yang didukung Firebase (email-password, Google, Facebook, Twitter, GitHub). Setelah user tersebut login, kita bisa mengumpulkan data-data yang dilihat oleh user tersebut ketika masih menggunakan akun anonymous, kemudian menggabungkannya dengan user yang sekarang telah login dengan salah satu metode login yang dipilih.

Salah satu tujuan penggunaan akun anonymous adalah supaya kita tidak perlu memaksa user untuk login, sebelum user tersebut ingin melakukan transaksi.

d. Firebase Remote Config

Remote Config adalah fitur yang memungkinkan kita untuk melakukan perubahan konfigurasi di dalam aplikasi Android / iOS, tanpa harus melakukan update aplikasi di Play Store / App Store. Salah satu contohnya adalah ketika hari Natal, kita bisa mengganti tema aplikasi dengan warna merah-putih. Atau ketika hari tahun baru, kita bisa mengganti tema aplikasi dengan warna hijau-silver, dll.

Cara kerja dari Remote Config adalah aplikasi menyimpan terlebih dahulu file XML yang berisi parameter-parameter yang nilainya akan bisa diganti melalui console Firebase. Kemudian objek firebase di dalam aplikasi akan melakukan request data dari server, kemudian me’load data-data tersebut. Secara default, objek firebase di dalam aplikasi akan melakukan request 12 jam / 1x, tetapi kita bisa mengubahnya bila kita inginkan.

Salah satu catatan dari Google adalah kita tidak boleh menggunakan Remote Config untuk melakukan perubahan yang krusial, seperti mengubah permission yang dibutuhkan oleh aplikasi.

e. Firebase Real Time Database

Salah satu fitur yang menarik di Firebase adalah Realtime Database. Firebase Realtime Database adalah sebuah Cloud-Hosted database yang dapat menyimpan dan melakukan sinkronisasi data secara realtime untuk setiap client yang terhubung. Setiap kali pengguna memperbarui data, itu akan menyimpannya pada cloud dan sekaligus memberitahu ke semua client yang terhubung dan secara otomatis menerima pembaruan dengan data terbaru.

Firebase Realtime Database juga dilengkapi dengan fitur yang mendukung offline mode. Saat melakukan perubahan data pada saat offline mode atau tidak terdapat koneksi ke server, perubahan tersebut disimpan di lokal terlebih dahulu. Ketika device kembali online maka Firebase akan melakukan sinkronisasi terhadap perubahan data lokal dengan pembaruan jarak jauh yang terjadi saat client offline, dengan menggabungkan perbedaan apapun secara otomatis.

f. Firebase Crash Reporting

Crash Reporting adalah layanan yang diberikan oleh Firebase untuk keperluan merekam setiap exception yang terjadi pada aplikasi. Report yang diberikan cukup detail dengan beberapa filter seperti yang digunakan pada Analytics. Crash reporting ini juga dibagi menjadi dua bagian :

  • Non Fatal exception, untuk exception yang tidak berdampak fatal (kita bisa membuat custom exception).
  • Fatal exception, untuk exception yang fatal (aplikasi crash).

 

Link Materi PPT : PMO 2 pert 8 Kelompok 5

Link Projek : https://drive.google.com/open?id=1hS6W7uzlrxDYSiFX2jmlzxGHizXWJNvY