PMO Pertemuan 9 – Location Based Service Dengan Android Studio

 

1.Pengetian Location Based Service

Location Based Service (LBS) adalah layanan berbasis lokasi atau untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan lokasi perangkat yang pengguna gunakan. Layanan ini menggunakan teknologi Global Positioning Service (GPS) dan call-based location dari Google.

Sumber : https://sandysanusi.blogspot.co.id/

 

2. Pengenalan Location Based Service

Android mempunyai dua macam jenis lokasi sendiri, yaitu coarse-location dan fine-location. Lokasi coarse/kasar adalah lokasi user yang ditentukan lewat BTS terdekat, mempunyai presisi yang tidak akurat, namun hemat baterai. Sedangkan lokasi fine-location/lokasi halus, adalah lokasi user yang didapatkan melalui GPS yang sekarang sudah umum ada di perangkat Android. Fine-location mempunyai presisi yang lebih tinggi, namun boros baterai.

Pada Android, penentuan lokasi ini semua diatur oleh sebuah kelas yang bernama LocationManager, jadi location manager-lah yang akan menentukan kapan kita harus memakai fine-location, atau coarse-location apabila suatu saat GPS dimatikan. Location Manager juga secara otomatis akan mendeteksi perubahan lokasi yang terjadi, karena dia mempunyai semacam listener class yang bernama LocationListener. Kelas itulah yang akan memantau semua event, seperti perubahan lokasi, provider berubah, dan akan menyesuaikan pendeteksian lokasi sesuai dengan keadaan yang ada.

Sumber : https://www.twoh.co/2014/08/03/membuat-aplikasi-location-based-services-di-android-menggunakan-maps-api-v2/

 

3. Komponen location based services diantaranya yaitu :

  • Mobile device

Mobile devices merupakan komponen yang sangat penting. Piranti mobile tersebut diantaranya adalah smartphone, PDA), dan lainnya yang dapat berfungsi sebagai alat navigasi atau seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.

  • Communication network

communication network ini berupa jaringan telekomunikasi bergerak yang memindahkan data pengguna dari perangkat ke penyedia layanan.

  • Position component

Position component yang dimaksud adalah posisi pengguna harus ditentukan. Posisi ini dapat didapatkan dengan jaringan telekomunikasi atau dengan GPS.

  • Services and content provider

Services and content provider adalah penyedia layanan yang menyediakan layanan berbeda ke pengguna seperti pencarian rute, kalkulasi posisi, dan lainnya.

Sumber: teknojurnal.com/pengertian-location-based-services-lbs-dan-komponennya/

 

4. Instalasi Google Play Services pada Android Studio

a. Sebelumnya pastikan bahwa Android Studio sudah terinstal Google Play services. Buka Tools > Android > SDK Manager.

 

 

 

 

 

 

b. Akan muncul kotak dialog seperti gambarlalu ceklis pada Google Play Services.

Jika statusnya Not Installed, klik Install Package pada bagian bawah untuk memulai proses instalasi. Kemudian menerima perjanjian lisensi dengan mengklik tombol instal. SDK Accept License, klik tombol Install kemudian akan mulai mendownload dan menginstal paket-paket yang dipilih. Jika sudah terinstal, maka akan ada keterangan Installed dikolom Status.

 

 

 

 

 

 

c. Setelah selesai menginstal Google Play Services, selanjutnya tambahkan referensi librarygoogle-play-service.jar ke dalam project Android Studio.

 

 

 

 

 

Pada bagian Gradle Scripts > build.gradle(Module:app), tambahkan baris instruksi pada dependencies0: compile ‘com.google.android.gms:play-sevices:9.6.1’ untuk menambahkan semua play services API ke project.

d. Selanjutnya perlu adanya generate debugAPI KEY SHA1 pada PC. Setiap komputer atau laptop memiliki Debug API KEY berbeda-beda. Hasil akhir tahap ini berupa key dalam format SHA1, yang akan digunakan untuk mendaftarkan pada Google APIs console.

  • Buka project pada Android Studio
  • Buka panel Gradle yang berada di sebelah kanan
  • Pada bagian panel Gradle projects, masuk di :app >Tasks > android > signingReport, klik 2x padasigning Report
  • Kita lihat pada bagian panel Run, maka akan terlihat kode SHA1yang siap digunakan untuk mengembangkan Aplikasi Android.

 

5. Mendaftarkan pada Google Maps Android API

a. Jalankan browser (jelas kita harus punya koneksi inter, masuk ke alamat: https://console.developers.google.com

b. Login dengan akun gmail yang kita miliki. 1 Akun gmail, hanya untuk mendapatkan 1 API Key saja, jadi pastikan alamat email tersebut benar dan aktif.

c. Setelah itu, masuk ke Pustaka> pada menu API Google Maps, klik Google Maps Android API

 

 

 

 

 

d. Setelah Google Maps Android API diklik, maka akan langsung masuk Dasbor. Lalu, klik Buat Project yang berada di sebelah kanan, lalu beri nama project.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

e. Setelah membuat nama project, klik dan masuk ke Kredensial, lalu klik Buat Kredensial,

 

 

 

 

f. Setelah Kredensial dibuat, maka akan langsung muncul kotak dialog untuk API Key yang dapat kita gunakan untuk membuat project Maps di Android Studio. Untuk lebih aman, kita dapat meng-copyKunci API (API Key) tersebut di dalam notepad maupun sticky note jika sewaktu-waktu kita perlukan. Perlu diketahui pula bahwa satu Kunci API hanya dapat digunakan untuk membuat satu satu project Maps saja. Sehingga jika kita ingin membuat beberapa project Maps, maka perlu menggunakan beberapa akun gmail untuk mendaftarkan pada Google API agar mendapat Kunci API yang berbeda.

 

 

 

 

g. Setelah mendapatkan kunci API, kembali lagi ke Dasbor, klik Aktifkan API. Maka secara otomatis Kunci API (API Key) sudah dapat diaplikasikan pada projectMap di Android Studio.

 

 

 

 

5. Pembuatan Aplikasi SPBU Finder pada Android Studio

a. Buka Android Studio. Lalu klik Start a new Android Studio project.

b. Pada Configure you new project, isilah fieldnya seperti berikut :

 

 

 

 

 

 

c. Pada kotak dialog berikutnya Select the form factors your app will run on, maka checklistpada Phone and Tablet, dan tentukan Minimum SDK API 19: Android 4.4 (KitKat). Setelah itu klik “Next”.

 

 

 

 

 

 

Minimum SDK ini dimaksudkan untuk menjalankan aplikasi pada smarphone android diminimal SDK tertentu, sehingga bisa berjalan pada SDK diatasnya. Misalnya Minimum SDK 4.4 (KitKat), maka bisa berjalan pula di SDK 5.0 (Lollipop), SDK 6.0 (Marshmallow) dan ditingkat atasnya lagi.

d. Pada Add an Activity to Mobile, pilih pada menu Google Maps Activity.

 

 

 

 

 

 

e. Pada Customize the Activity, beri nama activity untuk layer yang akan dibuat.

 

 

 

 

 

 

Lalu klik Finish dan tunggu hingga Gradle Build selesai atau terproses.

Catatan : satu activity, hanya digunakan untuk satu layer. Misalnya, untuk membuat Maps, maka menggunakan Google Maps Activity. Kemudian jika kita ingin membuat layer yang lain, maka kita harus membuat activity baru dengan template activity yang lain, seperti Login Activity (untuk laye login), Basic Activity (biasanya untuk activity yang kosong dan dapat kita design sendiri).

f. Setelah Gradle Build selesai, maka akan terbuka tab google_maps_api.xml. Masukkan Kuci API yang sudah kita dapatkan sebelumnya pada tahap (a), lalu copy paste pada tulisan kode >YOUR_KEY_HERE<. Sehingga secara otomatis, activity maps yang kita buat, telah terintegrasi dengan Google Maps.

 

 

 

 

 

g. Setelah memasukkan Kunci API, maka selanjutnya adalah melakukan proses coding dan debugging.

h. Sampai tahap ini, lalu kita run project

Sumber : https://yerikaayulestari.wordpress.com/2017/08/19/cara-membuat-aplikasi-berbasis-lokasi-location-based-service-di-android-studio/

 

Silahkan Download File Presentasi Disini

Ade Irma Suryani    15.11.0261

Danang Cahyo Adhi  15.11.0260

Ganang Ibnujati  15.11.0263

Gesha Agus S.  15.11.0266

Naufal Dzaky W.  15.11.0267

Rokhanah Puji L  15.11.0256

Septia Dwi Kurniawan  15.11.0257