TBI18-TI15C-P1-PENGENALAN SISTEM TEMU BALIK INFORMASI- RIZKY ARIF FAUZI

Nama Kelompok 4 :

   Ana Rofiqoh                         15.11.0203

   Rizky Arif Fauzi                            15.11.0254

   Fadhel Widya Rakhman               15.11.0184

   Dodi Taruna Baskara                    15.11.0165

   Reza Agus Adi Pratama                15.11.0224

   Ahmad Yahya Asy-syidqie            15.11.0336

Kelas : TI 15 C

 

  1. Pengertian Temu Balik Informasi

 

  • ISO 2382/1 mendefinisikan Information Retrieval (IR) atau temu balik informasi sebagai tindakan, metode dan prosedur untuk menemukan kembali data yang tersimpan, kemudian menyediakan informasi mengenai subyek yang dibutuhkan. Tindakan tersebut mencakup text indexing, inquiry analysis, dan relevance analysis. Data mencakup teks, tabel, gambar, ucapan, dan video.

 

  • Sulistiyo-Basuki (1992: 132), mengungkapkan bahwa sistem temu balik informasi adalah sejumlah kegiatan yang bertujuan menyediakan dan memasok informasi bagi pengguna sebagai jawaban permintaan pengguna.

 

 

  1. Gambaran Umum Tentang TBI

 

  • Temu kembali informasi atau information retrieval merupakan proses dimana pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan pada penyedia informasi dengan dibantuh oleh sistem yang sudah disediakan. Menurut Saltea 1983, dalam Janu Saptari dan Purwono 2006 menjelaskan bahwa secara sederhana temu kembali informasi merupakan suatu sistem yang menyimpan informasi dan menemukan kembali informasi tersebut (Janu Suptari; Purwono 2006). Pada dasarnya sistem temu kembali informasi yang bertujuan untuk menyimpan informasi adalah sebuah kumpulan laporan yang tersimpan secara bersama-sama dalam satu tempat penyimpanan. Laporan-laporan yang tersimpan dapat berbentuk bibiliogari koleksi yang berada di penyedia jasa tersebut, bibliografi dari koleksi tersebut digunakan sebagai bahasa penelusur informasi.

 

 

  1. Definisi Temu Balik Informasi Menurut para Ahli

 

Ada beberapa definisi dalam sistem temu kembali informasi menurut para ahli di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Mooers (1948) berpendapat bahwa Information Retrieval sendiri adalah seni dan ilmu dalam mencari informasi pada dokumen, mencari untuk dokumen mereka sendiri, mencari untuk metadata dengan gambaran berbentuk dokumen, atau mencari dalam database, apakah itu hubungan database yang berdiri sendiri atau hiperteks jaringan database seperti internet atau intranet, untuk teks, suara, gambar atau data. Mooers  (1951) juga menjelaskan bahwa Information Retrieval adalah bidang di persimpangan ilmu informasi dan ilmu komputer.  Berkutat dengan pengindeksan dan pengambilan informasi dari sumber informasi heterogen dan sebagian besar-tekstual. Istilah ini diciptakan oleh Mooers pada tahun 1951, yang menganjurkan bahwa diterapkan ke “aspek intelektual” deskripsi informasi dan sistem untuk pencarian.
  2. Hougthon (1977) menjelaskan bahwa sistem temu kembali informasi adalah penelusuran yang merupakan interaksi antara pemakai dan sistem dan pernyataan kebutuhan pengguna diekspresikan sebagai suatu istilah tertentu.
  3. Lancaster (1979) mengatakan bahwa sistem temu kembali informasi tidak menginformasikan semua isi dari subjek yang dimiliki koleksi tersebut tetapi hanya memberikan informasi keberadaan pustaka yang mempunyai hubungan subjek seperti yang dicari oleh pengguna.
  4. Salton (1983) secara sederhana menjelaskan bahwa temu kembali informasi merupakan suatu sistem yang menyimpan informasi dan menemukan kembali informasi tersebut.
  5. Harter (1986) mengatakan bahwa Sistem temu-kembali informasi (Information Retrieval System/IRS) adalah perangkat yang menghubungkan antara pemakaipotensial dengan koleksi atau kumpulan informasi.
  6. Sulistyo-Basuki (1991) mendefinisikan temu kembali informasi sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai.
  7. Ingwersen (1992) mengatakan bahwa sistem temu kembali informasi adalah sebuah sistem yang dibangun melalui proses antara objek sistem, sistem setting, dan situasi yang memungkinkan terjadinya penelusuran dan ditemukannya informasi potensial yang diinginkan oleh penelusur informasi.
  8. Tague-Sutcliffe (1996) mengatakan bahwa IRS adalah suatu proses yang dilakukan untuk menemukan dokumen yang dapat memberikan kepuasan bagi pemakai dalam memenuhi kebutuhan informasinya.
  9. Baeza-Bates dan Riberto-Neto (1999) mengatakan bahwa temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen.
  10. Zaenab (2002) menjelaskan bahwa sistem temu kembali informasi informasi merupakan suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-istilah bahasa pencarian untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan subjek yang diinginkan.
  11. Hasugian (2003) menjelaskan bahwa sistem temu kembali informasi pada dasarnya adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil (retrieval) suatu dokumen dari suatu simpanan (file), sebagai jawaban atas permintaan informasi.
  12. Jenis , Fungsi, dan Tujuan Sistem Temu Kembali Informasi

 

  • Jenis Temu Balik Informasi

 

Menurut Chowdhury (1999) Sistem temu-kembali informasi dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu:

  1. Sistem temu-kembali informasi in house, yaitu Sistem temu-kembali informasi dibangun oleh perpustakaan atau pusat informasi tertentu untuk melayani terutama para pemakai dalam organisasi tersebut. Salah satu bentuk sistem temu-kembali informasi in house adalah OPAC (Online Public Access Catalogue)
  2. Sistem temu-kembali informasi online, yaitu Sistem temu-kembali informasi didesain untuk memberikan akses ke remote database kepada berbagai user. Sistem online ini menghubungkan para pemakai pada berbagai tempat melalui jaringan komunikasi elektronik. Bentuk yang paling populer dari sistem temu-kembali informasi online adalah CD-ROM dan internet.

 

  • Fungsi Temu Balik Informasi

 

Sistem temu kembali informasi merupakan salah satu elemen penting dalam kegiatan temu kembali koleksi dan informasi yang dibutuhkan pengguna di perpustakaan. Menurut Chowdhury fungsi utama sistem temu kembali informasi dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Untuk menganalisis isi sumber informasi suatu dokumen.
  2. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pernyataan (query pengguna).
  3. Merepresentasikan pernyataan (query) pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan sumber informasi yang terdapat dalam basis data perpustakaan.
  4. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data.
  5. Menemu-kembalikan informasi yang relevan.
  6. Menyempurnakan untuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh pengguna.

 

  • Tujuan Temu Balik Informasi

 

Tujuannya adalah untuk mempelajari proses temu kembali, membentuk, membangun dan mengevaluasi sistem temu kembali yang dapat memberikan informasi yang diinginkan secara efektif antara pengarang dan pemakai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi yang utama dari suatu sistem temu kembali informasi adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengidentifikasi informasi yang relevan kepada masyarakat pemakai.
  2. Untuk meneliti muatan/indeks dari dokumen
  3. Untuk menghadirkan muatan/indeks dari sumber yang diteliti dengan pemakai.
  4. Untuk meneliti query pemakai dan untuk menghadirkannya didalam suatu format yang akan menghasilkan temuan dokumen yang sesuai pada basisdata.
  5. Untuk memenuhi statemen pencarian dengan database yang disimpan.

 

 

  1. Komponen Sistem Temu Kembali Informasi

 

Pada prinsipnya menurut Houghton (1977) sistem temu kembali informasi adalah penelusuran yang merupakan interaksi antara pemakai dan sistem dan pernyataan kebutuhan pengguna diekspresikan sebagai suatu istilah tertentu. Selanjutnya dinyatakan bahwa komponen fundamental dari sistem temu kembali informasi adalah sebagai berikut:

  1. penyimpanan (storage), yaitu menyangkut analisis subjek oleh pengindeks dan penerjemahan dari istilah ke dalam bahasa pengindeksan oleh sistem.
  2. proses temu kembali (retrieval), yaitu berkaitan dengan analisis dan pernyataan penelusuran; penerjemahan pertanyaan dalam bahasa pengindeksan oleh sistem; serta formulasi dari strategi penelusuran diekspresikan sebagai suatu istilah tertentu.

 

Menurut Hasugian (2007) ada lima komponen Sistem temu kembali informasi yaitu :

  • Pengguna

 

Pengguna adalah orang yang menggunakan atau memanfaatkan Sistem temu kembali informasi dalam kegiatan pengelolaan dan pencarian informasi. Berdasarkan perannya, pengguna Sistem temu kembali informasi dibedakakan atas 2 (dua) kelompok yaitu:

 

  1. Pengguna (user) adalah seluruh pengguna Sistem temu kembali informasi yang menggunakan Sistem temu kembali informasi baik untuk pengelolaan (input data, backup data, maintenance atau lainnya) maupun untuk keperluan pencarian/penelusuran informasi.
  2. Pengguna akhir (end user) adalah pengguna yang hanya menggunakan Sistem temu kembali informasi untuk keperluan pencarian dan atau penelusuran informasi.

 

  • Query

Query adalah format bahasa permintaan yang di input (dimasukan) oleh pengguna kedalam Sistem temu kembali informasi. Dalam interface (antar muka) Sistem temu kembali informasi selalu disediakan kolom/ruas sebagai tempat bagi pengguna untuk mengetikkan (menuliskan) query nya. Dalam OPAC perpustakaan disebut “Search expression”. Pada kolom itulah pengguna mengetik/ menuliskan bahasa permintaanya (query), dan setelah query itu dimasukkan selanjutnya mesin akan melakukan proses pemanggilan (recall) terhadap dokumen yang diinginkan dari database.

 

  • Dokumen

Dokumen adalah istilah yang digunakan untuk seluruh bahan pustaka, apakah itu artikel, buku, laporan penelitian dsb. Seluruh bahan pustaka (dimasukkan) dan disimpan dalam database (pangkalan data). Media penyimpanan database ini ada yang berbentuk CD-ROM ada juga yang berbentuk harddisk. Database ini ada yang bisa diakses secara online dan ada juga yang diakses secara off line. Biasanya databaseyang bisa diakses secara online dapat diakses secara bersamaan (multy user), sedangkan yang sifatnya off line hanya dapat digunakan oleh seorang saja dalam waktu yang sama (single user).

 

  • Indeks Dokumen

Indeks adalah daftar istilah atau kata (list of terms). Dokumen yang dimasukkan/disimpan dalam database diwakili oleh indeks, Indeks itu disebut indeks dokumen. Fungsinya adalah representasi subyek dari sebuah dokumen. Indeks memiliki tiga jenis yaitu :

  1. Indeks subyek adalah menentukan subyek dokumen pada istilah mana/apa yang menjadi representasi subyek dari sebuah dokumen.
  2. Indeks pengarang adalah mementukan nama pengarang mana yang menjadi representasi dari suatu karya.
  3. Indeks bebas adalah menjadikan seluruh kata/istilah yang terdapat pada sebuah dokumen menjadi sebuah representasi dari dokumen, terkecuali Stopword adalah kata yang tidak di indeks seperti : yang, that, meskipun, di, ke, dan lain-lain atau seluruh kata sandang/partikel.

 

  • Pencocokan (Matcher Function)

Pencocokkan istilah (query) yang dimasukkan oleh pengguna dengan indeks dokumen yang tersimpan dalam database adalah dilakukan oleh mesin komputer. Komputerlah yang melakukan proses pencocokkan itu dalam waktu yang sangat singkat sesuai dengan kecepatan memory dan processing yang dimiliki oleh komputer itu. Komputer hanya dapat melakukan pencocokan berdasarkan kesamaan istilah, komputer tidak bisa berfikir seperti manusia sebab mesin komputer tersebut hanyalah “artificial intelegence” (kecerdasan buatan). Oleh karena itu sering terjadi “ambiguitas” atau kesalahan makna untuk sebuah istilah.

 

Lancaster (1979) dan Doyle (1975) memandang sistem temu-kembali informasi dalam konteks siklus transfer informasi, mengatakan bahwa suatu sistem temu-kembali informasi merupakan subsistem (tahap luaran) dari sistem informasi. Lancaster juga mengatakan bahwa sistem temu-kembali informasi terdiri dari enam subsistem:

  • Subsistem dokumen
  • Subsistem indexiang
  • Subsistem kosa kata
  • Subsistem penelusuran
  • Antar-muka (interface)pemakai dengan system
  • Subsistem penyesuain/kecocokan

 

File Presentasi : Download Presentasi

File Pengenalan TBI : Download Materi

 

 

Daftar Pustaka

[1]   http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/semantik/article/viewFile/141/102

[2]  http://digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/87/umj-1x-muhammadad-4310-1-artikel-.docx

[3]  TEMU KEMBALI INFORMASI BIBLIOGRAFI DENGAN BAHASA ALAMI PADA FIELD JUDUL DAN SUFJEK (Studi Efektivitas Katalog Induk Terpasang Perpustakaan UGM)

[4] http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/download/1486/1220